Shalat berjamaah di mesjid merupakan sarana membangun komunikasi yang harmonis dengan Allah. Ketenangan yang kita rasakan akan membuat kita bekerja dengan lancar sehingga bisa meraih kesuksesan dunia akhirat. Dengan ini mudah-mudahan kita siap kapanpun “dipanggil” oleh Allah.
Karena tidak sedikit diantara kita yang takut mati karena merasa belum ada bekal. Kesibukan mengejar dunia terkadang membuat kita abai dengan persiapan akhirat. Tidak jarang terlontar ucapan dari mulut kita, “Saya sekarang mau cari dunia dulu,nanti kalau sudah tua baru ibadah cari pahala.” Na’uzubillah!
Sungguh, tidak ada yang tahu kapan usia kita berakhir. Bagaimana kalau kita meninggal sebelum tua? Tidak sedikit orang yang masih muda tapi sudah dicabut nyawanya oleh malaikat Izrail. Bahkan anak-anak pun tidak ada yang menghalangi kalau Allah sudah memanggilnya. "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." (QS.32:11).
Untuk itu kita harus siap kapanpun usia kita berakhir. Salah satu caranya adalah dengan istiqomah shalat berjamaah. Tentunya dengan shalat yang berkualitas yang berdampak kepada diri dan lingkungan kita. Shalat yang tidak hanya sekedar melepas kewajiban tapi juga bisa merubah perilaku kita menjadi lebih baik.
Saking pentingnya shalat berjamaah di mesjid, orang buta pun tetap disuruh oleh nabi untuk shala di mesjid. Hal ini terlihat dari dialog nabi dengan orang buta tersebut. “Ya Rasul apakah saya wajib shalat di mesjid?” Kata nabi, “Kalau kamu mendengar suara azan maka kamu wajib shalat di mesjid.” Sudah barang tentu orang yang bisa melihat dengan normal dan tidak memiliki keterbatasan fisik lebih wajib lagi.
Namun ada sebagian orang yang membantah sambil berkata, “Buat apa shalat ke mesjid kalau tidak bisa bikin kaya. Saya saja yang tidak shalat ke mesjid toh bisa kaya. Sementara kamu sendiri yang sering ke mesjid kok lebih miskin.” Maka tidak usah ditanggapi kata-kata seperti itu. Karena sesungguhnya sukses yang dia rasakan baru sebatas di dunia. Kesuksesan itu tidak akan membuat dia bahagia selama dia belum mau shalat berjamaah. Jangan terpesona melihat tampilan luarnya saja sementara hatinya penuh dengan kegelisahan.
Namun kita harus menyikapi mereka dengan bijak. “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.16:125)
Lihatlah orang yang benar-benar mengerjakan shalat berjamaah secara istiqomah, wajahnya lebih tenang, bahagia, dan jauh dari stres. Sebaliknya, orang yang jarang melakukannya tampak gelisah dan tidak bisa bekerja dengan baik. Baru bekerja sebentar saja dia sudah tidak betah. Akhirnya mereka mencari hiburan yang tentu saja akan menghabiskan waktu dan biaya.
Padahal islam sudah memberikan solusi yang sangat praktis yaitu, shalat. Tentunya bila kita menjalankan shalat wajib setiap hari dengan baik dan benar akan mudah mendatangkan ketenangan. Apalagi kalau ditambah dengan shalat sunat, tentu akan lebih baik lagi hasilnya.
Oleh karena itu, mari kita bangkitkan kembali izzah umat islam dengan melaksanakan shalat berjamaah di mesjid. Kita makmurkan mesjid-mesjid kita setiap hari dengan shalat berjamaah. Marilah kita berusaha agar mesjid menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi.
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS.9:18)
Itulah nikmatnya shalat berjamaah, kita akan diberi petunjuk oleh Allah sehingga bisa saling melengkapi satu sama lain. Kita tidak hanya berpikir untuk pribadi tapi juga untuk orang lain. Disinilah tumbuh bibit-bibit solidaritas, gotong royong, dan saling membantu. Semuanya itu merupakan bekal untuk meraih kesuksesan.
Karena realitanya kita tidak bisa hidup tanpa berjamaah. Orang yang hanya peduli dengan diri sendiri tidak akan sukses. Karena kesuksesan seseorang adalah karena adanya dukungan dari orang lain. seperti keluarga, lingkungan, dan masyarakat sekitarnya. Yakinlah kalau ada orang yang sukses duniawi tapi mengabaikan shalat berjamaah maka dia tidak akan merasakan kebahagiaan yang hakiki. Wallahua’lam.***
0 comments:
Post a Comment